Rabu, 14 April 2010

Kepolisian China berusaha mencari warga yang tertimpa reruntuhan. (Foto: Daylife)

BEIJING - Pemandangan memprihatinkan tampak di Provinsi Qinghai, China. Usai diporakporandakan gempa berkekuatan 6,9 skala richter, militer polisi terpaksa mengandalkan sekop untuk menggali reruntuhan dan menyelamatkan korban.

Saat ini sebagian besar kondisi rumah warga telah rata dengan tanah. Berbagai siaran televisi setempat pun menyiarkan hal memperlihatkan.

Alat berat seperti ekskavator, tidak tersedia. Dengan terbatasnya peralatan tim penyelamat, dikhawatirkan akan memperlambat proses evakuasi. Sementara sebagian besar jalan-jalan menuju bandara terdekat mengalami rusak. Jika hal ini tidak diantisipasi dengan cepat, maka diperkirakan akan menghambat penyaluran bantuan yang masuk.

"Saluran telepon mati, angin kencang, dan gempa susulan sering juga menghambat upaya penyelamatan," kata Pemimpin Militer Lokal Wu Yong, seperti dikutip dari AP, Rabu (14/4/2010).

Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) melaporkan jika pusat gempa berada di sekira 380 kilometer Kota Golmud, dengan kedalam gempa mencapai 10 kilometer. Wilayah Qinghai memiliki populasi sekitar 100 ribu, dengan mata pencarian sebagian besar penggembala dan petani.

0 komentar:

Posting Komentar