Senin, 12 April 2010

Foto: Corbis

JAKARTA - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) membukukan biaya eksplorasi periode Maret 2010 di lima daerah eksplorasi senilai USD1,337 juta. Angka tersebut turun 3,59 persen dari jumlah anggaran yang ditargetkan perseroan dengan nilai mencapai USD1,387 juta.

Seperti diungkapkan Direktur BUMI Eddie J Soebari, dalam keterbukaan informasinya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), di Jakarta, Senin (12/4/2010), kelima eksplorasi itu, yakni K West, Pedayak, Pit Peri 03, West South Pinang, serta Pit A Bengalon.

Kendati demikian, terdapat kemajuan pengeboran terhadap lima daerah eksplorasi perseroan, yakni di Pit A North Bengalon-98 persen, pengeboran menggunakan dua mesin bor dengan target utama seam F, G, dan H

Selain itu, Pedayak Coring - 48 persen, berupa pengeboran coring menggunakan dua mesin satu mesin bor untuk menambah data kualitas batu bara di area Pedayak, dan Pit Peri-67 persen berupa pengeboran pre production menggunakan satu mesin bor dengan target utama seam 03.

Sementara itu, Pit K West-48 persen, berupa pengeboran pre-production menggunakan tiga mesin bor dengan target utama seam K13, dan West South Pinang-68 persen, berupa pengeboran dua mesin bor untuk menambah tingkat kepercayaan kemenerusan seam ke arah Pit South Pinang.

"Pemboran tersebut dilakukan untuk menentukan batas oksidasi secara rinci, batas zona terbakar, batas daerah washout, kualitas batu bara dan NAG berupa potensi air asam tambang dari semua sedimen pada urutan penambangan," ungkapnya.

Perseroan merencanakan kegiatan ini pada April 2010, yang meliputi kelanjutan di Pedayak, Peri 03, Inul K West, West South Pinang, Inul Lignite, dan Pit B Bengalon.

Pada perdagangan IHSG sesi kedua siang ini, harga saham dengan kode emiten BUMI terkoreksi Rp50 atau setara 2,00 persen ke posisi Rp2.450 per lembar sahamnya.

0 komentar:

Posting Komentar