Rabu, 14 April 2010




Erabaru News Senin, 03 Agustus 2009

tornadoErabaru - Ada konsepsi kuno yang menyatakan bahwa rusaknya moralitas serta perilaku manusia yang jahat dapat menimbulkan amarah penguasa alam. Alam yang murka akan menyatakannya dengan menimbulkan gempa bumi. Bencana kekeringan dan banjir serta bencana-bencana alamiah lainnya. Semua gejala alam ini merupakan suatu peringatan penguasa alam semesta terhadap manusia.

Pada zaman dahulu jika dunia sudah tidak tenteram lagi maka kaisar langit akan mengeluarkan pengakuan dosa dengan melaksanakan pertanggungjawaban dan introspeksi diri terhadap rakyat biasa untuk menghormati takdir dengan keyakinan bahwa segala perbuatan baik dan jahat ada karmanya.

Sebagai contoh, pada saat Khang Si masih berkuasa terjadi gempa bumi pada suatu tahun di Beijing. Khang Si berkata pada pejabat istananya, "Aku tidak menghormati kearifan, roda pemerintahan tidak berjalan sebagaimana mestinya hingga gempa bumi memberi peringatan secara mendadak di tengah-tengah suasana yang tenang.

Hingga tibalah pada masa sekarang, dan dikarenakan munculnya bukti nyata dalam ilmu pengetahuan. Maka kearifan pada zaman kuno telah dilupakan banyak orang secara perlahan-lahan. Ada yang mempropagandakan dengan apa yang disebut bahwa manusia melebihi alam. Namun pada kenyataannya masalah manusianya sendiri saja sudah tidak beres malah masih mempropagandakan bahwa manusia melebihi alam. Jika mendatangkan bencana di masyarakat atas politik yang sewenang-wenang maka manusia akan melemparkan tanggung jawabnya pada Yang di Atas dengan mengatakan bahwa bencana alamiah sudah terjadi dalam 3 tahun.

Pada kenyataannya segala bencana alam yang terjadi semuanya berhubungan dengan perilaku manusia yang tidak sehat. Jika saja manusia menaruh perhatian pada moralitasnya, menyadari dan berlaku jujur serta bermasyarakat dengan polos dan sederhana. Maka tidak akan timbul begitu banyak bencana alam maupun musibah manusia. Malah sebaliknya akan timbul lebih banyak kelancaran dalam masyarakat yang aman sentosa. Karena itu itu, apa yg disebut dengan hakikat hukum pada bencana alam merupakan dalih dari manusia yg menolak atas kesalahannya sendiri.

0 komentar:

Posting Komentar